Memanas! Jepang Berencana Kerahkan 1000 Rudal Jarak Jauh Untuk Tangkal China

Jepang berencana akan mengerahkan 1000 rudal jarak jauh untuk meningkatkan kemampuannya dalam membalas potensi serangan China.

Memanas! Jepang Berencana Kerahkan 1000 Rudal Jarak Jauh Untuk Tangkal China
Ilustrasi Peluncur Rudal. Gambar : Unsplash.com/Dok. Jeremy Bezanger

BaperaNews - Hubungan Jepang dan China memanas. Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan 1.000 rudal jarak jauh untuk meningkatkan kemampuannya dalam membalas potensi serangan China. Kabar tersebut diungkap oleh surat kabar Yomiuri pada Minggu (21/8).

Yomiuri mengutip dari beberapa sumber tentang pengerahan 1.000 rudal jarak jauh Jepang tersebut. Rudal-rudal tersebut akan dimodifikasi dengan senjata yang ada untuk memperluas jangkauannya mencapai 1.000 km.

Rudal jarak jauh tersebut akan ditempatkan di sekitar Sulau Nansei di selatan yang mampu mencapai wilayah Korea Utara dan China. Peluncuran rudal jarak jauh dilakukan dengan kapal atau pesawat Jepang.

Kemenlu Jepang sendiri belum memberikan konfirmasi resmi tentang berita dari Yomiuri. Jepang memang meningkatkan pengeluaran untuk militernya dan mengambil strategi lebih tegas dalam beberapa tahun terakhir.

Namun Jepang masih menahan diri untuk tidak mengerahkan rudal jarak jauh karena konstitusi membatasi jumlah senjata yang boleh menyerang tanah asing. Ketegangan regional meningkat bulan ini usai Ketua DPR AS Nancy Pelosi datang ke Taiwan.

Baca Juga : Pasar Di Suriah Diserang Roket, Belasan Orang Tewas!

China kemudian menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar perbatasan Taiwan, salah satu rudal China yang dipakai untuk latihan jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang hingga membuat Jepang marah. Menhan Jepang Nobuo Kishi mengatakan setidaknya ada lima rudal jarak jauh yang jatuh di wilayah Jepang.

“Jepang telah mengajukan protes ke China melalui saluran diplomatic” ujarnya Jumat (5/8) lalu.

Kishi menyebut rudal jarak jauh itu jatuh di barat daya Pulau Hateruma Okinawa yang menurutnya memang sengaja dipetakan oleh China untuk tempat pendaratan rudal. Hal sama juga disampaikan oleh PM Jepang Fumio Kishida, ia menyebut ini ialah masalah serius yang mengancam keamanan nasional dan keselamatan warga Jepang.

“Tindakan China kali ini berdampak serius pada stabilitas kawasan kami dan komunitas internasional. Saya telah katakan kepadanya bahwa kami menyerukan pembatalan segera latihan militer” tegasnya.

Meski kini China sudah menghentikan latihan militernya, hubungan Jepang dengan China maupun China dengan Taiwan masih memanas. Jepang dikabarkan menyiapkan rudal jarak jauh untuk membalas serangan China sedangkan Taiwan terus memperketat perbatasannya.

Situasi panas ini tentunya mengkhawatirkan sebab bisa memicu pertempuran di wilayah tersebut baik itu antara China dengan Jepang maupun China dengan Taiwan.