Meluncur Juli 2023, Berikut Cara Bayar LRT Jabodetabek
LRT (Light Rail Transit) Jabodetabek akan mulai beroperasi pada Juli 2023. Bagaimana cara bayar LRT Jabodetabek? Berikut ini cara bayar LRT Jabodetabek.

BaperaNews - LRT (Light Rail Transit) Jabodetabek menjelaskan beberapa opsi pembayaran yang bisa digunakan penumpang untuk menggunakan moda transportasi umum ini.
Manajer Humas LRT Jabodetabek Kuswardojo menyebut penumpang LRT nanti bisa memakai sejumlah alat pembayaran non tunai untuk bayar LRT Jabodetabek.
Bagaimana cara bayar LRT Jabodetabek? Untuk cara bayar LRT Jabodetabek, pihak LRT Jabodetabek akan bekerjasama dengan beberapa kartu uang elektronik seperti e-money dan Flazz.
“Kita juga buka dompet digital Dana dan layanan Qris, skemanya dengan moda yang sama seperti di MRT, KRL, dan lainnya” terang Kuswardoyo pada Selasa (17/1).
Pihak operator LRT Jabodetabek juga berencana untuk membuat kartu single trip dan multi trip sebagai salah satu cara bayar LRT Jabodetabek, kartu tersebut mengikuti moda transportasi lain seperti KRL dan MRT yang memiliki kartu perjalanan sendiri selain opsi metode pembayaran.
Pembelian dan pengisian nantinya bisa dilakukan di mesin khusus yang tersedia di semua stasiun LRT Jabodetabek, namun rencana detailnya belum bisa dijelaskan oleh Kuswardoyo.
Sementara Kepala Divisi LRT Jabodetabek KAI Mochammad Purnomosidi menyebut pihaknya telah mengusulkan tarif LRT Jabodetabek kepada Kementerian Perhubungan. Usulan tarif LRT Jabodetabek dasar yang disampaikan ialah Rp 15.000.
Baca Juga : Jokowi Targetkan LRT Jabodetabek Beroperasi Juli 2023
Sedangkan besaran tarif LRT Jabodetabek untuk jarak terjauh sekitar Rp 24.000 – 25.000, namun besaran tarif LRT Jabodetabek secara pasti belum diterapkan sebab masih menunggu keputusan dari Kemenhub.
“Tarif yang kami usulkan akan memakai tarif progresif, tiap 3-5 km akan naik seperti commuter” jelas Mochammad Purnomosidi.
Mochammad Purnomosidi melanjutkan, pemerintah juga memberi subsidi untuk LRT Jabodetabek, meski demikian, belum diketahui berapa rincian subsidinya karena besarnya masih didiskusikan pemerintah.
LRT Jabodetabek nantinya akan melintas di 18 Stasiun yaitu Dukuh Atas, Rasuna Said, Setiabudi, Kuningan, Cikoko, Pancoran, Ciliwung, TMII, Cawang, Kampung Rambutan, Ciracas, Cikunir I, Cikunir II, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, dan Jatimulya.
LRT Jabodetabek akan terintegrasi dengan moda transportasi lain agar lebih efektif dan efisien. “Integrasi antara LRT dan moda transportasi lain sangat penting untuk memberi kemudahan, ini sesuai arahan Bapak Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan, bagaimana perpindahan dan pelayanannya sama, misalnya kalau di LRT memakai AC, jangan sampai lainya tidak” pungkas Mochammad Purnomosidi.
Pembayaran LRT Jabodetabek dengan uang digital diharapkan bisa mempermudah pengguna dalam menggunakan moda transportasi tersebut, sehingga pengguna tidak perlu repot menyiapkan uang tunai, proses keluar masuk stasiun juga akan lebih cepat dan mudah.
Baca Juga : Anti Macet! Ke Bandara Soekarno-Hatta Bisa Naik Kereta Api, Segini Harga Tiketnya