Kronologi dan Fakta Tanah Longsor di Natuna, Menelan 15 Korban Jiwa

Bencana alam tanah longsor terjadi di Kecamatan Serasan, Natuna, Riau pada hari Senin (6/2) pukul 11.15 WIB. Berikut kronologi dan fakta-fakta tanah longsor di Natuna.

Kronologi dan Fakta Tanah Longsor di Natuna, Menelan 15 Korban Jiwa
Tanah Longsor di Natuna. Gambar : ANTARA/HO-BPBD Natuna

BaperaNews - Bencana alam tanah longsor terjadi di Kecamatan Serasan, Natuna, Riau pada Senin (6/2) pukul 11.15 WIB. Longsor diduga terjadi karena tingginya intensitas hujan. 

Kronologi Longsor Natuna

Pada Minggu (5/3) sekitar pukul 18.30 WIB mulai terjadi hujan lebat di daerah Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan Timur tak kunjung berhenti. Lalu pada Senin (6/3/) pukul 04.30 WIB, daerah Bukit rumah lekuk mengalami tanah longsor yang akhirnya menimbun rumah dan kebun warga Natuna.

Baca Juga : Gempa Berkekuatan M 7,2 Terjadi di Tajikistan

Deretan Fakta Bencana Tanah Longsor Natuna

  • Menimbun Perkampungan

Warga Desa Pangkalan bernama Johan Wahyudi menyebut ada sebuah kampung di Serasan, Natuna sepenuhnya tertimbun longsor. 

“Akibat hujan turun lama tanpa henti, akibatnya terjadi longsor besar di Desa Pangkalan, menutup rumah dan jalan-jalan di Molon” tutur Johan Wahyudi.

Sedangkan tiga kampung di lokasi sekitar titik longsor Natuna telah mengungsi ke tempat lain yang lebih aman, sebab khawatir adanya longsor susulan yakni warga di Kampung Genting, Kampung Air Sekain, dan Air Raya.

  • Evakuasi Sulit

Petugas sulit melakukan evakuasi karena tingginya gelombang. Selain itu, lokasi longsor berada di kepulauan yang terpisah yang dikelilingi laut, yakni di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur.

Karena gelombang tinggi dan beresiko untuk keselamatan, petugas dari BPBD akhirnya memberi pertolongan ke lokasi dengan jalur udara, dengan helikopter yang membutuhkan waktu tempuh 4-5 jam.

  • Jalan Tertutup Tanah

Material longsor Natuna menutup jalan-jalan mulai dari jalan raya hingga jalan di perkampungan. Hal ini membuat akses sangat susah, tidak bisa dilewati.

“Material longsornya menutup ruas jalan raya penghubung Astaka dan Koramil, semuanya lumpuh total tak bisa dilewati” tutur Kepala BPBD Natuna Raja Darmika.

  • Bukit Berubah Jadi Sungai

Longsor tidak hanya terjadi di desa, namun juga di bukit, sebuah desa bernama Desa Air Nusa bahkan puncak bukitnya berubah jadi sungai. Hal ini terekam dalam video 44 detik, menunjukkan bukit di desa Air Nusa berubah jadi sungai.

“Lokasi longsor di desa Air Nusa Dusun 1, ini dari atas hutan, sekarang sudah jadi sungai, airnya sampai di bawah sana” tutur pembuat video.

  • Jumlah Korban Tewas

Pada Senin malam (6/3), jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Natuna dilaporkan ada 15 orang, puluhan lainnya masih hilang.

“Ada sekitar 50 korban, untuk jelasnya kita belum tahu. Yang sudah pasti 15 korban jiwa sudah dievakuasi, sudah meninggal dunia” ungkap Kepala Basarnas Natuna Rahmansyah.

Baca Juga : Serba Serbi Kebakaran Depo Plumpang Milik Pertamina