Sertifikat Perawan Sebelum Menikah Jadi Polemik Di Iran

Di Iran, tetap perawan sampai menikah menjadi hal yang wajib bahkan banyak pria yang meminta sertifikat keperawanan sebelum menikahi seorang wanita.

Sertifikat Perawan Sebelum Menikah Jadi Polemik Di Iran
Wanita Iran ingin bunuh diri usai dituduh tidak perawan .Gambar : Associated Press/Ebrahim Noroozi

BaperaNews - Di Iran, tetap perawan sampai menikah menjadi hal yang wajib dan status penting bagi wanita dan keluarganya, bahkan tidak sedikit pria yang meminta sertifikat keperawanan sebelum menikahi seorang wanita.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menilai hal ini bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan makin banyak warga Iran menentangnya dalam setahun terakhir.

“Kami tidak perawan. Kamu telah menipu saya sehingga saya menikahimu. Tidak ada orang yang mau menikahimu jika mereka tau yang sebenarnya” bunyi pernyataan suami mariam kepada istrinya usai mereka berhubungan seks pertama, Cerita Ini dikutip BBC

Mariam yang merupakan wanita atau istri baru tersebut bersikeras bahwa ia benar-benar tidak pernah berhubungan seks dengan lelaki lain.

Sebelum menikah meski alat kelaminnya tidak berdarah ketika berhubungan. Suami mariam tidak percaya dan meminta sertifikat keperawanan.

Hal ini bukan sesuatu yang aneh di Iran, banyak wanita mendatangi dokter kandungan setelah menikah untuk membuktikan mereka sebelum menikah tidak pernah berhubungan seks.

Mariam mendapat sertifikat bahwa selaput daranya “elastis” jadi memang tidak akan berdarah ketika melakukan hubungan seks pertama kali.

Baca Juga : Nicholas Sean Beberkan Kriteria Calon Istri, Ngotot Harus Perawan!

Namun wanita tersebut (Mariam) merasa telah terluka dan tidak dihargai oleh suaminya sendiri.

“Harga diri saya terluka. Saya tidak berbuat salah tapi tetap dihina suami saya. Saya tidak tahan lagi dan mengambil beberapa pil untuk bunuh diri” ujarnya.

Percobaan bunuh diri Mariam untungnya berhasil digagalkan oleh keluarganya.

Keluarganya membawa Mariam ke rumah sakit di waktu yang tepat hingga ia berhasil diselamatkan.

“Saya tidak akan pernah melupakan hari-hari kelam itu, berat badan saya bahkan turun 20 kg waktu itu” tandasnya.

Seruan mengakhiri tes perawan

Kisah wanita bernama Mariam ternyata bukan hanya dialami olehnya, banyak wanita mengalami hal serupa. Itu karena konservatisme budaya.

Baru-baru ini para wanita di Iran berkampanye untuk mengakhiri tes keperawanan.

Pada November 2021 lalu, sebuah petisi online telah mendapat 25.000 tanda tangan dalam waktu sebulan, inilah untuk pertama kalinya tes keperawanan ditentang secara terbuka di Iran.

Tekanan dari keluarga

Meski dikecam WHO, tes keperawanan ini masih berlangsung diantaranya di Irak, Turki, Iran, juga Indonesia. Menjadi perawan tidak hanya tuntutan dari calon suami namun juga dari keluarga, baik mempelai pria atau wanita, ingin calon mempelai wanita tetap perawan hingga menikah.

Baca Juga : Viral! Petugas PPSU Di Jaksel Tendang Dan Menabrak Pacar Pakai Motor