Kasus Diabetes Anak Naik 70%, Menkes: Jika Tak Ditangani, Bisa Kena Stroke dan Jantung

IDAI merilis data kasus diabetes anak di Indonesia, jumlah kasus di tahun 2023 naik drastis hingga 70%. Menkes tegaskan jika tidak ditangani maka penderita bisa kena stroke dan jantung.

Kasus Diabetes Anak Naik 70%, Menkes: Jika Tak Ditangani, Bisa Kena Stroke dan Jantung
Kasus Diabetes anak naik 70%. Gambar : Pixabay.com/Dok. Stevepb

BaperaNews - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi mengingatkan tentang bahaya diabetes atau kencing manis pada anak-anak yang dikenal sebagai “Silent killer”. Hal ini menyusul adanya kenaikan kasus diabetes anak di Indonesia.

Dari data IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), kasus diabetes anak di Indonesia naik drastis hingga 70% di tahun 2023 ini jika dibanding dengan kasus pada tahun 2010. Per Januari 2023 jumlah kasusnya 2 per 100 ribu jiwa.

Budi Gunadi menyebut kasus diabetes anak di Indonesia ialah ibu dari segala penyakit, sebab bisa memicu penyakit lainnya. “Diabetes di Indonesia naik tinggi, itu kan ibu dari segala penyakit, jadi kalau terus terjadi bisa stroke, bisa gagal ginjal, jantung” tutur Budi Gunadi pada Jumat (3/2).

Menkes Budi Gunadi mencontohkan, ada penderita diabetes yang mengalami komplikasi gagal ginjal sehingga harus cuci darah 3 - 4 kali seminggu dan sekali cuci darah bisa memakan waktu 4 - 5 jam.

Sedangkan data jumlah diabetes di Indonesia ada 13% dari jumlah penduduk yang sekitar 270 juta. Maka jumlah pengidap diabetes di Indonesia ada sekitar 35 juta jiwa.

“Dan kalau ini ga dirawat ga diobati, dia paling deketnya ya cuci darah, bayangkan, cuci darah harus 3-4 hari di rumah sakit, disana 4-5 jam ga bisa ngapa-ngapain, kasian kualitas hidupnya” imbuhnya.

Maka Budi Gunadi menghimbau agar masyarakat melakukan pemeriksaan HbA1c (Hemoglobin A1c) secara rutin. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur jumlah hemoglobin atau sel darah merah di tubuh selama 3 bulan terakhir yang berhubungan dengan diabetes.

“Jadi penting untuk masyarakat mendapat edukasi, dididik, diidentifikasi diabetes apa ga, jadi cek darah, dilihat” pungkas Budi Gunadi.

Baca Juga : Terungkap 4 Penyebab Diabetes, Ternyata Bukan Karena Makan Gula

Kasus Diabetes Anak di Indonesia

Diabetes ada berbagai macam jenis, yang paling umum terjadi pada anak ialah tipe 1, berupa penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya sendiri menghancurkan sel di pankreas yang bertugas memproduksi insulin.

IDAI mencatat saat ini ada 1.645 kasus anak diabetes di Indonesia, terjadi di 15 kota Indonesia mulai dari Surabaya, Jakarta, Medan, hingga Palembang. Jumlah penderita lebih banyak anak perempuan (59%) dibanding anak laki-laki.

Sedangkan dari segi usia 46% ialah anak umur 10-14 tahun, 31,5% anak umur 5-9 tahun, dan 19% anak balita umur 0-4 tahun. Hal ini terjadi karena gaya hidup, sebab itu orang tua harus memperhatikan makanan anak. Berikut gejala diabetes anak yang telah dirangkum oleh Tim Redaksi Bapera News. 

Gejala Diabetes Anak :

  • Sering haus dan sering buang air kecil.
  • Lapar ekstrim.
  • Berat badan turun.
  • Kelelahan, nafas bau buah.
  • Perubahan perilaku.

Anak yang kena diabetes tidak ada obatnya, namun bisa dikelola kondisinya, yakni menjalani manajemen gula dengan baik, mengubah gaya hidup dan pola makannya.

Baca Juga : Kemenkes Ungkap Penyebab Stunting di Indonesia dan Cara Pencegahannya!