Justin Bieber Jual Seluruh Hak Cipta Lagunya, Laku Rp3 Triliun

Justin Bieber resmi menjual 100% hak cipta lagunya ke Hipgnosis seharga $200 juta atau senilai dengan 3 triliun.

Justin Bieber Jual Seluruh Hak Cipta Lagunya, Laku Rp3 Triliun
Justin Bieber jual seluruh hak cipta lagunya. Gambar : Instagram.com/@justinbieber

BaperaNews- Justin Bieber menjual 100% hak cipta lagunya. Tidak hanya itu, Justin juga menjual hak cipta penerbitan, hak pertunjukan, rekaman master, dan hak terkait (pertunjukan dalam rekaman) untuk seluruh catalog lagu lamanya.

Hipgnosis Songs Capital resmi mengumumkan bahwa Justin Bieber jual seluruh hak cipta lagunya ke Hipgnosis yang didukung Blackstone seharga $200 juta atau senilai dengan 3 triliun.

Kesepakatan Justin Bieber jual seluruh hak cipta lagunya itu mencakup bagian Justin Bieber dari hak penerbitan dan rekaman musiknya. Namun, kendati demikian lagu-lagu Justin Bieber akan terus dikelola Universal Music, rumah lama penyanyi tersebut. Rekaman original akan terus menjadi milik UM selamanya.

Adapun maksud dari akuisisi hak cipta lagu Justin Bieber adalah ketika lagu-lagunya dibeli atau dibawakan, bagian dari pendapatan yang sebelumnya merupakan pembayaran royalti kepada Bieber, kini menjadi milik Hipgnosis. Perusahaan berharap bahwa dari waktu ke waktu royalti ini akan melebihi pembayaran di muka yang diberikan kepada Bieber sehingga akan mendapat untung dari investasi ini.

Hak cipta atas karya musik tersebut berlaku selama 70 tahun sejak kematian penciptanya, sehingga pemilik hak cipta dapat tetap menerima royalti untuk waktu yang lama. Namun, lagu-lagu tersebut perlu digunakan untuk mendapatkan penghasilan, sehingga berisiko.

Baca Juga : Alasan H&M Tarik Semua Koleksi Justin Bieber Usai Disebut Barang Sampah

Menurut laporan Billboard, ini merupakan penjualan hak cipta lagu dengan nilai tertinggi yang pernah dilakukan seorang musisi. Kesepakatan ini juga merupakan akuisisi terbesar Hipgnosis.

Biasanya, katalog lagu yang masih baru seperti milik Justin Bieber dianggap sebagai investasi yang lebih berisiko karena belum terbukti sukses. Namun, nama besar Justin Bieber di industri musik global membuat lagu barunya tetap diminati perusahaan yang ingin mengakuisisi. 

Secara keseluruhan, penyanyi asal Kanada itu telah mencatatkan delapan album No. 1 di Billboard 200, termasuk rilis studio terbarunya, Justice 2021. Merck Mercuriadis, pendiri dan CEO Hipgnosis Song Management, mengatakan dampak Justin Bieber pada budaya global selama 14 tahun terakhir benar-benar luar biasa.

Akuisisi hak cipta lagu Justin Bieber merupakan salah satu kesepakatan terbesar yang pernah dibuat untuk artis di bawah usia 70 tahun.

"Begitulah kekuatan katalog luar biasa ini yang memiliki hampir 82 juta pendengar bulanan dan lebih dari 30 miliar streaming di Spotify saja," katanya.

Baca Juga : Lisa BLACKPINK Ditawari 1,2 T Agar Pindah Dari YG Entertainment