Foxconn Berminat Membangun Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

Perusahaan Foxconn akan bangun industri kendaraan dan baterai listrik di Indonesia, hal ini karena Indonesia menjadi negara dengan potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan baku baterai listrik

Foxconn Berminat Membangun Industri Kendaraan Listrik di Indonesia
Gambar : REUTERS/Fabian Hamacher

BaperaNews - Foxconn menyampaikan minatnya untuk membangun industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Bahkan, perusahaan tersebut bersedia membangun industri baterai dan kendaraan listrik secara menyeluruh baik roda empat atau dua.

Young Liu selaku Chairman Foxconn menyampaikan kesanggupan tersebut ketika ia bertemu dengan  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Taipei, Taiwan pekan ini.

Dikutip dari Antara pada Minggu (24/10), Liu menyampaikan bahwa pihaknya sangat antusias karena Indonesia dapat menjadi negara dengan potensi yang luar biasa. Liu menambahkan bahwa ia sangat yakin kedepannya akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia. Pihaknya akan segera menindaklanjuti pertemuan hari ini dengan diskusi dan survei teknis.

Kemudian, ia menyampaikan komitmennya untuk melibatkan perusahaan lokal dan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam investasi Foxconn di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan model bisnis Build Operate, Localize (BOL) yang diterapkan oleh Foxconn sekarang.

Setelah itu, Liu menyatakan bahwa pihaknya tak hanya akan merakit, namun mereka juga ingin membangun keseluruhan industri untuk Indonesia di Indonesia.

Sementara itu, Bahlil menyampaikan ia sangat menanti janji Foxconn. Hal tersebut dikarenakan rencana Foxconn sesuai dengan visi besar pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah.

Kemudian Bahlil melanjutkan bahwa pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang tepat.

Ia juga menambahkan apabila Foxconn jadi merealisasikan janji investasinya, hal itu dapat memberikan keuntungan untuk Indonesia karena memiliki keunggulan sumber daya alam sebagai bahan baku untuk baterai listrik.

Selain itu, mereka juga akan diuntungkan oleh adanya pembangunan infrastruktur yang semakin merata, pertumbuhan masyarakat kelas menengah, serta bonus demografi yang berpotensi menjadi tenaga kerja produktif sekaligus sebagai pasar yang menjanjikan.

Terakhir, Bahlil menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat berkomitmen untuk hal ini. Jadi pihaknya akan memastikan seluruh perizinan serta insentif melalui satu pintu yakni Kementerian Investasi. Ia menyampaikan bahwa ia akan mengurus dan kawal hal tersebut sendiri.