Fahd El Fouz A Rafiq : Indonesia Harus Segera Keluar Dari Middle Income Trap

Fahd El Fouz A Rafiq Ungkap Indonesia harus segera keluar dari middle income trap untuk menjadi negara besar!

Fahd El Fouz A Rafiq : Indonesia Harus Segera Keluar Dari Middle Income Trap
Fahd El Fouz A Rafiq. Gambar: Instagram.com/ @Dpp.Bapera

BaperaNews - Untuk menjadi sebuah negara maju langkah awal yang harus dilakukan negeri ini adalah keluar dari Middle income Trap, jika tidak mustahil Indonesia bisa menjadi negara besar. 

Fahd El Fouz A Rafiq mengatakan "Indonesia Hari ini kena jebakan yang bernama Middle Income Trap, negara menengah yang tidak bisa naik ke kelas atas atau dijebak ditengah menjadi negara produsen.  untuk  negara yang GDP Perkapitanya 3500-5000 dollar perkapita, ucapnya di Jakarta pada Selasa, (22/3). 

Fahd El Fouz A Rafiq Menambahkan, "Brazil dan Argentina menjadi contoh negara yang baru lepas dari jebakan Middle Income Trap selama lebih dari 30 tahun, Indonesia harus segera keluar dari jebakan Middle Income Trap", Hal tersebut senada dengan Ketua Dewan Pembina DPP BAPERA yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Bapak Ir. Airlangga Hartarto. 

Dikutip dari VOA, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perusahaan yang bergerak di bidang digital dapat terus menyokong pengembangan ekonomi di dalam negeri agar terbebas dari jebakan kelas menengah pada sekitar dua puluh tahun mendatang. 

“Target Indonesia pada 2045 salah satunya adalah lolos dari middle income trap dengan rata-rata PDB (produk domestik bruto) harus di atas 10.000 dolar AS,” ujarnya dalam keterangan pers seperti yang dilansir laman resmi, Kamis, 27 Mei. 

Airlangga menambahkan,  pemanfaatan sektor digital dapat semakin optimal apabila ditunjang oleh beberapa hal, seperti ketersediaan talenta digital, peningkatan kualitas layanan, serta memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat. 

Baca Juga: Bapera Banda Aceh Gelar Kegiatan Sosial, Dari Donor Darah Hingga Lomba Mewarnai!

“Tidak lupa juga perlu dilakukan upaya meningkatkan inklusi keuangan dan sistem pembayaran digital agar semakin memiliki dampak terhadap perekonomian,” tutur dia. 

Hal ini disebutnya sejalan dengan pengembangan kompetensi SDM digital yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dengan slogan Indonesia “Makin Cakap Digital”. 

“Gerakan ini diharapkan dapat mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” tegas Airlangga. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dari waktu ke waktu mengalami penurunan. Dari tahun 1968 hingga akhir tahun 1970-an, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7,5 persen. Angka tersebut turun lagi pada periode tahun 1980-an hingga 1996, menjadi 6,4 persen. 

Lalu, pada tahun 2000-an hingga saat ini, rata-rata pertumbuhan Indonesia turun lagi menjadi sekitar 5,2 persen. Bahkan, saat pandemi Covid-19 terjadi di 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 2,07 persen. 

"Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA)  sebagai Organisasi mitra pemerintah selalu mendukung optimisme pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045", tutup Kabid Ormas DPP Golkar tersebut. 

Baca juga: Fahd El Fouz A Rafiq: Siapkah Indonesia Memasuki New Era Of Geopolitik Dunia