Fahd A Rafiq Sang Pendekar Fakir Miskin

Fahd A Rafiq selaku Ketua Umum DPP Bapera merupakan sosok pendekar untuk fakir miskin karena telah melakukan kebaikan dengan segala kemampuan yang ia miliki.

Fahd A Rafiq Sang Pendekar Fakir Miskin
Fahd A Rafiq Sang Pendekar Fakir Miskin. Gambar : Istimewa

Ahmad Sofyan (Kontributor) - Berdasarkan diksi dari Ali bin Abi Thalib RA terdapat dua hal yang menentukan kualitas seseorang yakni kesabaran ketika tidak memiliki apapun, dan sikap ketika memiliki segalanya. 

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mengatakan, “Kalimat tersebut menjadi pembuka pada sebuah teks kali ini yaitu kita harus menjadi pahlawan untuk orang miskin dimanapun dan kapanpun sesuai dengan kadar dan kemampuan yang kita miliki”.

Makna ulasan yang ditulis di dalam diksi milik Ali bin Abi Thalib RA adalah “Perhatikan pikiranmu karena dia akan menjadi kata-katamu, perhatikan kata-katamu karena dia akan menjadi tindakanmu, perhatikan tindakanmu karena dia akan menjadi kebiasaanmu, perhatikan tindakanmu karena dia akan membentuk karaktermu, perhatikan karaktermu karena dia akan menentukan nasibmu”.

Telah diketahui bersama, Fahd A Rafiq saat ini sudah memiliki dua Rumah Sakit aktif yang berada di Depok, Jawa Barat. Rumah Sakit tersebut dikhususkan untuk para fakir miskin yang ingin berobat namun memiliki kesulitan akses masuk ke rumah sakit, di Rumah Sakit Citra Arafiq semuanya akan dipermudah. 

“Sekali lagi ini bukan perilaku riya, akan tetapi memang keyakinan saya untuk mengharuskan hal tersebut, dan saya konsisten menjalankan hal tersebut,” tegas Fahd A Rafiq. 

Menurut Fahd, setiap fakir miskin yang memiliki BPJS Kesehatan namun masih kesulitan untuk berobat itu sebuah pemandangan yang biasa terjadi, khususnya di rumah sakit negeri yang sering mendapatkan keluhan dari masyarakat tentang pelayanan apalagi pasien gawat darurat. 

“Disinilah hati saya terbuka. Bayangkan jika itu menimpa diri saya, keluarga saya, pasti batin ini akan menjerit. Disini kita bertaruh yang lebih besar yaitu soal nyawa manusia, karena nyawa manusia khususnya orang-orang yang dicintai tidak bisa disandingkan dengan apapun,” jelas Fahd A Rafiq. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq: Rumah Sakit Citra Arafiq Sawangan Di Bangun Untuk Mengobati Orang Miskin

Fahd A Rafiq menambahkan, “Disinilah pertaruhannya, bayangkan jika korban gawat darurat seperti tabrakan, serangan jantung. Kalau tidak cepat-cepat ditolong maka nyawa ialah taruhannya. Nah disitulah letak nilai besarnya, sekali lagi saya hanya meluruskan niat untuk menolong orang-orang yang sangat membutuhkan dengan cara saya, kadar dan kemampuan. Inilah yang bisa saya berikan, khususnya untuk masyarakat Depok dan sekitarnya”.

Fahd A Rafiq menjabarkan, Membela fakir miskin berarti melanjutkan tugas Rasulullah dalam upaya membuang beban penderitaan dan belenggu kemiskinan yang melanda mereka. 

Rasulullah bersabda, “Kamu ditolong dan diberi rezeki karena bantuan orang-orang lemah diantara kamu.” (Ash Habussunan). Dan kepada istrinya, beliau berpesan , “Wahai Aisyah, cintailah orang miskin dan akrablah dengan mereka agar Allah-pun akrab dengan engkau pada hari kiamat.” (Al-Hakim). Kepada umatnya, beliau berwasiat, “Segala sesuatu ada kuncinya, dan kunci surga adalah mencintai orang-orang miskin.” (HR. Darul Qutni dan Ibnu Hibban). 

Fahd A Rafiq memberikan sebuah pembelajaran soal apa saja yang dimainkan dalam “Media Propaganda” khususnya pada frasa kaya dan miskin. Dalam teori dasar propaganda ialah dengan menggabungkan dua perbedaan, karena otak manusia selalu memiliki 1 tempat di satu masa yang dimana lainnya data mengantri

Namun, apakah data tersebut sudah masuk dalam pikiran sebagian sahabat? Misalnya dibenturkan kaya dan miskin, dibenturkan antara masuk Islam dan Kristen, dibenturkan antara China dengan Islam hingga dibenturkan antara penguasa dan rakyat tertindas.

Sering kita lihat di zaman sekarang ialah antara penguasa dan rakyat tertindas, di masyarakat umum yang sering terjadi ialah kaya dan miskin. Lalu siapa yang diuntungkan?tentu saja yang diuntungkan yang punya kepentingan.

Fahd A Rafiq mengatakan “Ketidaksetaraan ekonomi melahirkan ketidaksetaraan dalam banyak hal yang berefek pada politik, hukum sampai kasus criminal kecil seperti pencurian, begal, dan lain-lain. Semua terjadi karena persoalan perut. Maka dari itu saya mengajak kepada sahabat semua untuk selalu berbuat baik kepada orang sekitarnya menurut ukuran dan kadarnya” ujarnya.

“Perumpamaan sesama dalam jalinan kasih sayang, kecintaan dan kesetiakawanan sama seperti satu tubuh. Bila salah satu badannya terkena sakit, maka seluruh anggota tubuh lainnya menunjukan simpati dengan berjaga semalaman dan menanggung panas karena demam” tutup Fahd A Rafiq.

Baca Juga : Fahd A Rafiq : Mari Kita Kampanyekan Perdamaian Dunia

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat)