Fahd A Rafiq Mengapresiasi Peresmian Pelabuhan Baru Makassar: Dorong Efisiensi Logistik dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Timur

Ketua Umum DPP BAPERA, Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas peresmian pelabuhan di Makassar bernama Makassar New Port (MNP).

Fahd A Rafiq Mengapresiasi Peresmian Pelabuhan Baru Makassar: Dorong Efisiensi Logistik dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Timur
Fahd A Rafiq Mengapresiasi Peresmian Pelabuhan Baru Makassar: Dorong Efisiensi Logistik dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Timur. Gambar : Dok. Istimewa

BaperaNews - Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meresmikan Pelabuhan Baru Makassar yang bernama Makassar New Port (MNP).

Pelabuhan ini diharapkan menjadi salah satu infrastruktur penting di Indonesia bagian timur yang akan memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi biaya logistik di wilayah tersebut.

Presiden menyampaikan bahwa pembangunan MNP sangat penting mengingat kondisi biaya logistik Indonesia yang tinggi, yakni mencapai 24 persen sepuluh tahun lalu, sementara negara lain hanya sekitar 9 hingga 12 persen. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya integrasi antara pelabuhan dan kawasan industri.

Diresmikannya Makassar New Port, diharapkan akan terjadi peningkatan efisiensi dalam rantai pasok logistik di Indonesia Timur. 

Dengan begitu, biaya logistik di wilayah tersebut diharapkan dapat menurun signifikan, membantu daya saing ekonomi daerah dan nasional.

Ketua Umum DPP BAPERA, Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas peresmian pelabuhan baru di Makassar karena dapat meningkatkan efisiensi logistik yang signifikan.

"Saya menyambut baik peresmian Pelabuhan Baru Makassar sebagai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia Timur. Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut." ujar Fahd A Rafiq pada Sabtu (24/02).

Salah satu masalah yang dihadapi sebelumnya adalah dwelling time yang tinggi, yakni waktu barang berada di pelabuhan sebelum diangkut ke tujuan akhir. 

Dwelling time yang lama dapat mengakibatkan biaya tambahan dan kurang efisiennya proses logistik secara keseluruhan. 

Namun, dengan adanya MNP, diharapkan dwelling time dapat ditekan menjadi di bawah tiga hari, memastikan kelancaran aliran barang.

Menteri Perhubungan menegaskan bahwa MNP juga akan memperkuat peran Makassar sebagai pintu gerbang logistik di wilayah timur Indonesia. 

Dengan kapasitas mencapai 2,5 juta TEUs per tahun, MNP siap menerima kapal-kapal besar dari seluruh dunia, menjadikannya sebagai pusat logistik yang vital.

"Saya berharap akan terjadi peningkatan signifikan dalam konektivitas regional dan internasional. Semoga pelabuhan ini menjadi pusat aktivitas ekonomi yang dinamis dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat lokal serta seluruh negeri." pungkas Fahd A Rafiq pada Sabtu (24/02)

Keberadaan Makassar New Port (MNP) juga diyakini akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Timur secara keseluruhan. 

Semakin baiknya konektivitas maritim di wilayah ini juga diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Penulis: AG