Fahd A Rafiq: Korut Bangun Pasukan Cyber, Indonesia Harus Super Waspada

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq menyampaikan bahwa Korea Utara saat ini membangun pasukan untuk pertahanan cyber, Indonesia di harap waspada.

Fahd A Rafiq: Korut Bangun Pasukan Cyber, Indonesia Harus Super Waspada
Fahd A Rafiq sampaikan Korut membangun pasukan pertahanan Cyber. Gambar : Pixabay.com/Dok. TheDigitalArtist

Ahmad Sofyan (Kontributor) - Presiden Korea Utara, Kim Jong Un ingin menjadikan negaranya memiliki kekuatan nuklir terkuat di dunia. Saat ini Korea Utara (Korut) memiliki pasukan cyber crime yang diberi nama Bureau 121. Pasukan tersebut digunakan untuk menyerang Cryptocurrency, saham, Forex, online game dan banyak lagi. 

Melihat kekuatan yang dimiliki oleh pasukan cyber Korea Utara (Korut), Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq menilai bahwa pasukan cyber di Indonesia masih sangat lemah, terlebih lagi adanya aksi hacker Bjorka yang membuat resah kekuatan pertahanan cyber Indonesia. 

“Kita harus waspada dan perlu menambah pertahanan sekaligus kekuatan cyber army, karena kalau tidak NKRI bisa kecolongan dan negara rugi banyak oleh ulah dari pihak luar,” ucap Fahd A Rafiq di Jakarta, pada Senin (28/11). 

Fahd menilai pertahanan dan keamanan Korea Utara begitu fantastis, sulit untuk Negara lain meniru apa yang telah dilakukan oleh Korea Utara. Korea Utara mampu membangun rudal balistik berhulu ledak nuklir dengan biaya yang tidak kecil. 

Diketahui, dalam 11 bulan ini di tahun 2022 Korea Utara membuat Negara Barat dan sekutu khawatir atas peluncuran rudal yang diluncurkan lebih dari 80 kali di 20 lokasi yang berbeda-beda. Hal itu merupakan rekor baru yang telah dilakukan oleh Kim Jong Un beserta pasukannya. 

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Apakah ini pemanasan sebelum terlibat perang global yang sedang memanas saat ini?” tanya Fahd. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq Usulkan 1 Juta Tentara Dan Polisi Aktif Harus diwujudkan

Korea Utara memiliki ribuan Hacker kelas dunia, dimana setiap tahunnya kampus militer mencetak ratusan hacker baru. Korea Utara melakukan digital asset cryptocurrency untuk dollar valuasi nilainya dan Korea Utara mendasari pencetakan uang di dalam negeri. 

Hacker Korea Utara masuk dalam kategori aces cyber crime (Aces hacker) dengan jumlah hacker ribuan. Hacker Korea Utara di Coding Microsoft, meretas penambangan cryptocurrency yang membuat virus komputer, memecahkan coding berbagai sumber kekayaan dunia termasuk kekayaan Negara.

Salah satu mesin yang dipegang codingnya oleh hacker Korea Utara ialah Windows operation system, sehingga hacker Korea Utara bisa masuk di data 130 Negara lainnya.  Hal tersebut sudah didata oleh para counter cyber army, namun belum pernah berhasil dikalahkan.

Sebagai informasi, Bureau 121 ialah divisi serang cyber crime Korea Utara yang sangat ditakuti diseluruh dunia, sangar, canggih, rumit dan jenius.  Bureau 121 juga merupakan pasukan cyber crime khusus bagian dari elite agency mata-mata Korea Utara.

Sehingga, devisa Negara  Korea Utara akan menjadi tebal dan printing money dikuatkan oleh underlyingnya stolen crypto. Selain senjata nuklir, Korea Utara sudah menjadi musuh yang menakutkan bagi dunia bisnis dan negara lemah pertahanan cybernya.

Fahd A Rafiq menyarankan kepada pemerintah Indonesia “Khusus yang membidangi pertahanan cyber agar waspada karena target korut selanjutnya ialah merampok seluruh digital asset di 130 negara selain crypto seperti NFT, saham, forex dan banyak lagi, perkuat dari sekarang pertahanan cyber Indonesia harus super berlapis” tutup Fahd A Rafiq. 

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat)