Fahd A Rafiq Dukung Indonesia Berupaya Menghadapi Dampak Perlambatan Ekonomi Global

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd El Fouz A Rafiq mendukung langkah-langkah Indonesia dalam menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global.

Fahd A Rafiq Dukung Indonesia Berupaya Menghadapi Dampak Perlambatan Ekonomi Global
Fahd A Rafiq Dukung Indonesia Berupaya Menghadapi Dampak Perlambatan Ekonomi Global. Gambar : Dok. Istimewa

BaperaNews - Dalam menghadapi dinamika perekonomian global yang penuh risiko dan ketidakpastian, terutama terkait kondisi ekonomi negara maju seperti Jepang dan Inggris yang mengalami kontraksi pertumbuhan, Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi nasional dan mengantisipasi dampaknya.

Menurut data dari National Bureau of Economic Research (NBER), terjadinya kontraksi ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut di negara-negara tersebut menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan resesi. 

Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia bersama stakeholder terkait terus melakukan pemantauan terhadap dampak transmisi perlambatan ekonomi global terhadap perekonomian nasional.

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd El Fouz A Rafiq mendukung respon dimana perlambatan ekonomi ini membutuhkan respons untuk dengan cepat ditanggapi pemerintah.

"Situasi perlambatan ekonomi global membutuhkan respons yang bijaksana dan tanggap dari pemerintah, serta kerja sama yang erat antara seluruh pemangku kepentingan, demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia." ujar Fahd A Rafiq, Kamis (22/2).

Salah satu langkah antisipatif yang diambil adalah melalui pembentukan Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional yang bertujuan untuk memperkuat neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Tim tersebut akan berfokus pada peningkatan kinerja ekspor nasional melalui berbagai strategi, seperti penguatan pasokan ekspor, diversifikasi pasar, pembiayaan ekspor, dan pengembangan ekspor UMKM.

Keputusan tersebut didukung oleh upaya diplomasi dan penjajakan pasar baru untuk ekspor Indonesia

Satgas ini telah menetapkan 12 negara prioritas tujuan ekspor, serta produk ekspor prioritas yang akan dipromosikan ke pasar internasional.

Meskipun neraca perdagangan Indonesia masih mengalami surplus, namun adanya defisit dalam sektor migas menjadi perhatian khusus. 

Oleh karena itu, Satgas ini sedang merumuskan rencana kerja untuk mengatasi hal tersebut dan meningkatkan kinerja ekspor secara menyeluruh.

"Saya berharap bahwa langkah-langkah antisipatif yang diambil oleh Pemerintah, terutama dalam menghadapi risiko perlambatan ekonomi global, dapat memberikan perlindungan yang cukup bagi perekonomian Indonesia serta mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat." imbuh Fahd A Rafiq, Kamis (22/2).

Selain itu, Indonesia juga tengah memperluas akses pasar dengan mengejar perjanjian perdagangan dan mempertimbangkan bergabung dengan blok perdagangan internasional tertentu. 

Semua langkah ini diambil dengan tujuan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan menghadapi tantangan global dengan lebih tangguh.

Dengan demikian, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk tetap berada di jalur pertumbuhan ekonomi yang positif, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian eksternal yang besar. 

Upaya ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif dari perlambatan ekonomi global dan memastikan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.

Penulis : AG