Dorong Aksi Kemanusiaan Nasional dan Lokal, Menlu Retno Marsudi Tekankan Poin Penting Ini

Retno Marsudi dorong aksi kemanusiaan nasional dan lokal dengan 3 poin penting, simak ulasan lengkap tentang poin penting tersebut

Dorong Aksi Kemanusiaan Nasional dan Lokal, Menlu Retno Marsudi Tekankan Poin Penting Ini
Ilustrasi gambar saat Menlu Retno Marsudi menyampaikan gagasannya. Tribunnews.com

BaperaNews - Dalam rangka untuk membantu mendorong aksi kemanusiaan, baik itu dalam ruang lingkup lokal maupun nasional, Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri) menyampaikan 3 poin penting dalam gagasannya.

Poin – poin penting ini merupakan sebuah bentuk tindakan kepedulian terhadap isu – isu saat ini yang tengah dirasakan dampaknya oleh masyarakat seperti perubahan iklim atau pun wabah pandemi. Kondisi saat ini bisa dikatakan tantangan besar yang dihadapi masyarakat setelah masa perang dunia II bertahun – tahun silam.

Menurut penjelasan singkat yang disampaikan oleh Retno Marsudi, setidaknya terdapat 97 juta orang yang mengalami kondisi terpuruk sehingga membutuhkan bantuan darurat. Dari total konflik yang dialami oleh dunia, ternyata seperempatnya berada di kawasan Asia Pasifik.

“Dari data yang ada, di kawasan Asia Pasifik sudah tercatat terdapat 4,4 juta pengungsi. Dengan dasar kondisi saat ini yang terjadi, harapannya dalam ruang lingkup komunitas kemanusiaan internasional ikut serta berperan sebagai aktor,” penjelasan Retno Marsudi saat mendapat kesempatan menyampaikan gagasannya di pembukaan Konferensi Daerah melalui perangkat virtual.

“Mengedepankan kearifan lokal dan nilai – nilai yang melekat merupakan salah satu poin penting yang wajib dilakukan,” tambahnya.

Kebiasaan masyarakat Indonesia yang saling bahu membahu dan bergotong royong masih tampak terlihat dalam segala kondisi, baik itu saat sedang susah atau pun saat sedang dalam kondisi senang.

Tanpa adanya semangat masyarakat tersebut, aksi kemanusiaan dalam ruang lingkup lokal pun tak akan berjalan lancar.

“Kemudian, poin penting berikutnya adalah mengenai penguatan kapasitas kemanusiaan itu sendiri. Tanpa adanya penguatan kapasitas, menghadapi kondisi pandemi yang sulit, tidak akan bisa dihadapi. Bertindak seperti biasa tidak cukup untuk turut andil dalam memberikan penanganan. Kita harus bertindak secara bersama – sama, baik para aktor (pemimpin) nasional maupun  rakyat,” ujar Retno Marsudi.

“Poin ketiga, transformasi yang dilakukan dengan jalan kemitraan juga sangat penting. Aksi yang dilakukan secara tradisional sudah tak cukup dan tak efektif lagi. Keterlibatan dari banyak pihak akan sangat membantu dalam mengatasi kondisi darurat di masa pandemi, sehingga kita semua bisa meraih masa depan yang lebih baik,” tambah Retno Marsudi.

Rasa syukur juga disampaikan oleh Retno Marsudi (Menlu) karena adanya Konferensi Regional tersebut. Dengan demikian, momentum ini bisa dijadikan sebagai wadah bagi para pelaku aksi kemanusian baik di ruang lingkup lokal maupun nasional.