Demi Warganya Mau Punya Anak, Jepang Akan Berikan Uang Rp 376 T

Pemerintah Jepang mulai khawatir dengan adanya resesi seks, untuk mengantisipasi hal tersebut. Jepang akan memberi subsidi dana sebesar Rp 376 Triliun.

Demi Warganya Mau Punya Anak, Jepang Akan Berikan Uang Rp 376 T
Jepang berikan uang Rp 376 Triliun untuk mencegah resesi seks. Gambar : Reuters/Dok. Kim Kyung-Hoon

BaperaNews - Pemerintah Jepang semakin khawatir dengan resesi seks yang terjadi pada negaranya. Diketahui jumlah kelahiran di Jepang terus menurun, jumlah anak-anak dan remaja terus berkurang hingga membuat ratusan sekolah ditutup. Warga Jepang saat ini banyak yang merasa enggan menikah, enggan memiliki ataupun membesarkan anak.

Perdana, pemerintah Jepang umumkan akan memberi subsidi dana untuk meningkatkan angka kelahiran. Subsidi dana Jepang beri uang untuk warga mulai diberikan pada Kamis (1/5).

Jepang beri uang untuk warga yang mau menikah dan hendak memiliki anak. Juga untuk warga yang telah memiliki anak namun memiliki kendala dalam pendidikan atau perawatan anaknya. Langkah ini dibarengi dengan mempromosikan gaya bekerja yang fleksibel dan cuti ayah.

PM Jepang Fumio Kishida menyampaikan usulannya ini diharapkan bisa mengatasi angka kelahiran di Jepang yang anjlok sekaligus memberi pendapatan tambahan untuk warga yang mengasuh anak.

“Kami akan bergerak maju dengan langkah ini untuk atasi penurunan angka kelahiran tanpa meminta masyarakat menanggung beban lebih banyak” tutur Kishida pada Jumat (2/6).

Baca Juga : Jepang Menjadi Negara Dengan Resesi Seks Terparah di Asia!

Jepang Kekurangan Tenaga Kerja Muda

Tidak hanya Jepang yang sedang berusaha mendongkrak jumlah kelahiran, negara lain seperti China dan Korea Selatan juga sedang mengalami dan berjuang mengatasinya. Jepang sendiri ialah negara dengan populasi tertua kedua setelah Monako.

Jepang punya aturan imigrasi ketata, membuat masalah kekurangan tenaga kerja muda makin meningkat.

Jepang saat ini punya 125 juta penduduk namun memiliki jumlah kelahiran kurang dari 800.000 di tahun 2022 lalu. Angka kelahiran ini ialah yang terendah. Jumlah anak-anak dan anak muda berkurang, sedangkan jumlah generasi tua semakin meningkat.

Pemerintah Anggarkan Rp 376 Triliun untuk Program Tingkatkan Kelahiran Anak untuk Mencegah Resesi Seks di Jepang

Dana yang dianggarkan untuk warga Jepang mau punya anak atau warga yang telah memiliki anak namun mengalami kesulitan dalam merawat anak ialah Rp 376 Triliun atau 2,5 Triliun Yen. Dana tersebut dipakai untuk 3 tahun ke depan.

Namun rencana pendanaan warga Jepang mau punya anak ini belum sepenuhnya mulus, masih ada masalah identifikasi sumber pendanaan dimana pemotongan dana di tempat atau divisi lain bisa beresiko untuk kebutuhan ekonomi bidang lain pula.

Pemerintah berusaha untuk mewujudkannya, menunjukkan bahwa pemerintah berusaha peduli untuk kesejahteraan warga terutama bagi mereka yang memiliki atau hendak memiliki anak untuk mencegah resesi seks di Jepang kian parah.

Baca Juga : Inilah Alasan Pemuda Jepang Tidak Ingin Menikah