Daftar Kasus Penculikan Anak Viral di Medsos yang Ternyata Hoaks

Marak penculikan anak di berbagai wilayah di Indonesia, namun ternyata beberapa kasus ternyata penculikan hoaks. Simak ulasan lengkapnya!

Daftar Kasus Penculikan Anak Viral di Medsos yang Ternyata Hoaks
Daftar kasus penculikan anak yang viral di media sosial ternyata hoaks. Gambar : unsplash.com/Dok. Charlein Gracia

BaperaNews - Beberapa waktu belakangan isu penculikan anak di sejumlah daerah di Indonesia menjadi viral di media sosial. Namun, disayangkan bahwa beberapa isu penculikan anak itu ternyata hoaks. Hal ini diketahui berdasarkan konfirmasi pihak Kepolisian setempat yang sudah menelusuri isu-isu penculikan anak viral.

Tim Redaksi Bapera News telah merangkum daftar kasus penculikan anak viral di Medsos yang ternyata hoaks, simak selengkapnya di bawah ini!

Daftar Kasus Penculikan Anak Viral di Medsos yang Ternyata Hoaks

1. Kasus Penculikan Anak di Bekasi Hoaks

Kasus penculikan anak hoaks ini berawal dari unggahan video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang sedang duduk di teras rumah. Tidak lama kemudian terlihat seorang pria masuk menghampiri lalu dinarasikan membius anak tersebut. Anak itu lalu tergeletak tidak berdaya. Pria tersebut lalu memasukkan bocah tersebut ke dalam karung putih.

Video tersebut ditelusuri oleh tim cek fakta Turn Back Hoax dan terungkap bahwa video penculikan anak itu merupakan hoaks lama yang pernah beredar pada tahun 2018.

Baca Juga : Muncul Ancaman Penculikan Anak Di 8 Kota Jika Pemakaman Shinzo Abe Dilakukan

2. Kasus Penculikan Anak di Cianjur Hoaks

Kasus penculikan anak serta aksi pemukulan yang beredar di Facebook Elan Afriowanda Setiawan merupakan hoaks. Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Sindangbarang AKBP Irwan Alexander mengatakan bahwa informasi penculikan anak di Cianjur merupakan hoaks. 

Dalam postingan tersebut terdapat tangkapan gambar status Whatsapp tentang video orang yang sedang dikeroyok karena diduga penculik, dengan klaim lokasi terjadi di daerah Sindangbarang.

Rahmat Ali selaku Kepala Desa Cikeusal, Kecamatan Tanjungjaya, Tasikmalaya juga mengklarifikasi orang dalam video pemukulan terduga penculik merupakan warganya yang terkena kasus perzinahan dan bukan merupakan kasus penculikan anak.

3. Kasus Penculikan Anak di Season City Hoaks

Viral kasus penculikan anak tersebar dalam video pesan berantai bersamaan dengan narasi tersebut hoaks. Berdasarkan hasil penelusuran tim cek fakta Turn Back Hoax, Humas UPK Badan Air Jakarta Barat, Apit Raharjo, mengatakan video tersebut adalah penemuan mayat pria pada 27 Februari 2020 lalu. 

Tidak hanya sekedar klarifikasi, ia juga membagikan foto penemuan mayat tersebut saat itu. Dalam informasinya, Apit Raharjo menyebutkan bahwa usia korban diperkirakan sekitar 25 tahun.

Mayat tersebut ditemukan saat petugas sedang membersihkan sampah di Kali BKB depan Mal Seasons City yang kemudian diangkut menggunakan excavator amphibi PC200. Kasus tersebut bukanlah penculikan karena tidak ada luka dari hasil visum.

4. Kasus Penculikan Anak di Garut Hoaks

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu menyebut kasus penculikan anak di Garut hoaks. “Tapi bukan berarti saya dan jajaran underestimate pada kejadian di daerah lain” tuturnya pada Sabtu (28/1).

Banyak warganet menyebarkan kasus penculikan anak, bahkan menyebar foto orang yang dicurigai sebagai pelakunya.

Hal ini mereshkan, terutama untuk para orang tua akan takut anaknya diculik. Polres Garut pun membentuk tim khusus “Anti Culik” yang berisi gabungan dari Sat Reskrim, ada polisi yang ditugaskan untuk memonitor informasi menyimpang di media sosial.

“Kalau ada yang mencurigakan segera lapor kami, kami sudah membentuk tim Satgas” pungkasnya.

Baca Juga : Viral! Bagus Pujianto Hilang Diculik Sejak 2021, Sudah Bayar Tapi Belum Ditemukan

5. Kasus Penculikan Anak di Klaten Hoaks

Muncul selebaran berisi himbauan agar waspada penculikan anak, selebaran dibuat oleh seorang Kepala Desa yang akhirnya memberi klarifikasi dan minta maaf.

Selebaran dibuat dengan Kop Pemdes Mendak, Delanggu, Klaten bernomor 140/30/16.07 dan disebarkan di Grup WhatsApp tertanggal (26/1) dengan tanda tangan Kades Agung hartana dan berstempel. Usai selebaran tersebut viral sang Kades kemudian memberi klarifikasi.

“Saya ingin klarifikasi adanya surat himbauan waspada penculikan anak, kami akui kami salah dalam himbauan itu yang kami tujukan untuk warga kami, seharusnya itu menyangkut Polri, ini hanya himbauan untuk warga kami, kami minta maaf” ucapnya.

6. Kasus Penculikan di Konawe Hoaks

Pria di Konawe, Sulawesi Tenggara berinisial HM (24) diamankan polisi karena menyebar 4 foto temannya sendiri sebagai buron penculikan anak hingga viral, HM melakukannya hanya karena iseng. Gambar tersebut pun viral dan membuat warga resah.

Kini kasus penculikan anak sudah selesai, sudah dilakukan mediasi dan kedua belah pihak saling memaafkan. HM juga telah meminta maaf kepada warganet di media sosial atas aksi isengnya dan tindak kebohongannya yang berbuah kekhawatiran warga.

Perlu diwaspadai akhir-akhir ini banyak beredar video penculikan anak di media sosial, namun sebagian besar diantaranya dipastikan hoaks. Ada baiknya untuk mengkonfirmasi kembali berita yang diterima dari media sosial agar tidak termakan hoaks.

Baca Juga : Wanita ODGJ Dibakar Hidup-Hidup, Dituduh Menculik Anak Tanpa Bukti