Daftar Kasus Penculikan Anak Januari 2023, Ini Modus Pelaku!

Memasuki awal tahun 2023, marak kasus penculikan anak hingga viral di media sosial yang ternyata cuma hoaks. Simak daftar kasus penculikan anak di bulan Januari 2023!

Daftar Kasus Penculikan Anak Januari 2023, Ini Modus Pelaku!
Ilustrasi Foto kasus penculikan anak diberbagai daerah selama januari 2023. Gambar : Freepik.com/Freepik

BaperaNews -  Belakangan ini muncul isu penculikan anak di berbagai daerah Indonesia, bahkan disebut sudah memakan korban jiwa. Seorang wanita di Sorong tewas karena dituduh menculik anak, ia diarak dan dibakar warga. Ada juga kasus anak dibekap orang tidak dikenal yang kini dipastikan bukan kasus penculikan.

Isu beredar di Garut hingga Klaten. Berikut sejumlah daftar kasus penculikan anak yang meresahkan, yang muncul sejak awal Januari.

Daftar Kasus Penculikan Anak Januari 2023

Sorong

Kasus penculikan anak Januari 2023 pertama terjadi di Sorong mengakibatkan seorang wanita diarak dalam  kondisi setengah bugil dan kemudian dibakar hidup-hidup, Kepolisian Papua Barat Daya memastikan korban seorang pendatang, bukan penculik anak. “Korban bukan penculik anak, dia orang Sulawesi Tenggara, orang Buton yang baru mendarat disini” jelas Kapolresta Sorong Kombes Happy Perdana pada Kamis (26/1).

Baca Juga : Penculik Balita Cilegon Ditangkap dan Terancam 7 Tahun Penjara

Korban awalnya lalu lalang di Kompleks Kokoda KM 9 Sorong Timur pada Selasa (24/1) pukul 06.30 WIT, Korban Nampak bingung, warga kemudian mengira korban sebagai penculik anak, korban disebut mirip dengan wajah penculik anak yang beredar di media sosial.

Garut

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu menyebut isu penculikan anak di Garut tidak benar. “Tapi bukan berarti saya dan jajaran underestimate pada kejadian di daerah lain” tutur Rio pada Sabtu (28/1). Banyak warganet menyebarkan isu penculikan anak, bahkan menyebar foto orang yang dicurigai sebagai pelakunya.

Hal ini mereshkan, terutama untuk para orang tua akan takut anaknya diculik. Polres Garut pun membentuk tim khusus “Anti Culik” yang berisi gabungan dari Sat Reskrim, ada polisi yang ditugaskan untuk memonitor informasi menyimpang di media sosial. “Kalau ada yang mencurigakan segera lapor kami, kami sudah membentuk tim Satgas” pungkasnya.

Klaten

Muncul selebaran berisi himbauan agar waspada penculikan anak, selebaran dibuat oleh seorang Kepala Desa yang akhirnya memberi klarifikasi dan minta maaf. Selebaran dibuat dengan Kop Pemdes Mendak, Delanggu, Klaten bernomor 140/30/16.07 dan disebarkan di Grup WhatsApp tertanggal (26/1) dengan tanda tangan Kades Agung hartana dan berstempel.

Usai selebaran tersebut viral sang Kades kemudian memberi klarifikasi. “Saya ingin klarifikasi adanya surat himbauan waspada penculikan anak, kami akui kami salah dalam himbauan itu yang kami tujukan untuk warga kami, seharusnya itu menyangkut Polri, ini hanya himbauan untuk warga kami, kami minta maaf” ucapnya.

Baca Juga : Wanita ODGJ Dibakar Hidup-Hidup, Dituduh Menculik Anak Tanpa Bukti

Sukabumi

Bocah atas nama Naufal (10) mengaku dibekap orang tak dikenal hingga pingsan. Ayah Naufal, Sultoni (38) kemudian menulis kronologinya dan viral, polisi pun menyelidiki kasus tersebut, Naufal juga sempat menjalani pengobatan medis di rumah sakit.

Namun kemudian diketahui kejadian yang dialami Naufal ternyata bukan penculikan, “Karena kalau mau diculik itu kesempatan membawa anaknya besar sekali, tempatnya sempat tidak ada masyarakat, nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut, dugaan sementara mungkin ada sentiment dengan orang tua korban” tutur Resor Sukabumi Kompol Parlan.

Konawe

Pria di Konawe, Sulawesi Tenggara berinisial HM (24) diamankan polisi karena menyebar 4 foto temannya sendiri sebagai buron penculikan hingga viral, HM melakukannya hanya karena iseng. Gambar tersebut pun viral dan membuat warga resah.

Kini kasus penculikan sudah selesai, sudah dilakukan mediasi dan kedua belah pihak saling memaafkan. HM juga telah meminta maaf kepada warganet di media sosial atas aksi isengnya dan tindak kebohongannya yang berbuah kekhawatiran warga.

Perlu di waspadai akhir-akhir ini banyak beredar video penculikan di media sosial, namun sebagian besar diantaranya dipastikan hoaks. Ada baiknya untuk mengkonfirmasi kembali berita yang diterima dari media sosial agar tidak termakan hoaks.

Baca Juga : Main Petak Umpet, Bocah Bangladesh Terkunci Kontainer Hingga Ke Malaysia