China Permudah Izin Nikah Untuk Atasi Krisis Populasi

Pemerintah China kini memberi kemudahan untuk pekerja migran yang ingin menikah di kota tempat asalnya untuk mengatasi krisis populasi yang terjadi di China.

China Permudah Izin Nikah Untuk Atasi Krisis Populasi
China Permudah Izin Nikah Untuk Atasi Krisis Populasi. Gambar : Unsplash.com/Dok. Wu Jianxiong

BaperaNews - Krisis populasi di China kini jadi masalah yang ditanggapi serius oleh pemerintah setempat. Diketahui jumlah penduduk China menurun 850.000 jiwa pada tahun 2022, ini ialah yang pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir.

Angka kelahiran di China bahkan lebih rendah dari jumlah kematian. Padahal generasi muda dibutuhkan negara untuk keberlangsungan dan pembangunan negara.

Sejumlah langkah untuk mengatasi krisis populasi di China pun dilakukan untuk kembali meningkatkan jumlah angka kelahiran, diantaranya mengizinkan kembali tiap keluarga punya 3 anak dan memberi dana insentif khusus kepada orang tua yang mau punya anak.

Pemerintah China kini juga memberi kemudahan untuk pekerja migran yang ingin menikah di kota tempat asalnya, mereka bisa mendaftar secara online tanpa harus jauh-jauh pulang ke kampung halamannya untuk mengurus izin menikah.

Penduduk di 21 Provinsi dan Kota China terutama di China Tengah dan Timur mendapat izin mendaftarkan pernikahan berdasarkan izin tinggal.

Hal ini memberi kemudahan, para pekerja di luar kota yang ingin menikah tak perlu bolak-balik untuk bisa menikah. Diketahui di China per tahun 20202 ada lebih dari 376 juta migran dan 120 juta diantaranya migran antar Provinsi China.

Baca Juga : Upaya Atasi Resesi Seks, China Beri Libur Mahasiswa Untuk Cari Pacar

Aturan baru dari pemerintah ini pun mengundang reaksi masyarakat China, sebagian memujinya, namun tak sedikit pula yang merasa pesimis.

Sejumlah warga China menilai aturan tersebut tidak akan berpengaruh, tidak bisa meningkatkan angka kelahiran di China atau angka pernikahan sesuai yang diharapkan sebab ada banyak hal lain yang dipertimbangkan dalam pernikahan terutama tentang biaya hidup dan biaya mengurus anak.

Jumlah angka kelahiran di China menurun drastis dalam 6 dekade terakhir. Terendah ialah di tahun 2022 sebanyak 6,77 kelahiran per 1.000 orang.

Jika dibandingkan dengan negara lain misalnya Amerika Serikat maka angka kelahiran di China hampir separuhnya dimana di AS angka kelahirannya ialah 12 kelahiran per 1.000 orang.

Jumlah penduduk di China kini juga sudah disalip oleh India akibat krisis populasi di China. India kini dinobatkan sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Padahal sebelumnya posisi itu bertahun-tahun ditempati oleh China.

Banyak yang meyakini satu-satunya cara untuk meningkatkan angka kelahiran di suatu negara ialah dengan menjamin kemudahan hidup bagi warganya, yakni biaya hidup yang terjangkau, akses pendidikan dan kesehatan yang terjangkau, biaya rumah atau sewa rumah terjangkau, hingga biaya mengurus anak yang bisa dijangkau dengan mudah oleh warga. Dengan demikian setiap orang tidak akan takut untuk menikah ataupun punya anak.

Baca Juga : Imbas Resesi Seks, Separah Ini Kondisi Jepang Dilanda Krisis Populasi