Buka Wisata Ke Ukraina Saat Perang Bertema 'Kota Berani'

Sejumlah Negara melarang warganya datang ke Ukraina demi keamanan, namun ada sebuah perusahaan menawarkan wisata ke Negara Ukraina.

Buka Wisata Ke Ukraina Saat Perang Bertema 'Kota Berani'
Buka wisata ke Ukraina saat perang. Gambar : Reuters.com/Dok. Zohra Bensemra

BaperaNews - Semua orang takut datang ke Ukraina karena adanya perang di Negara tersebut, sejumlah Negara juga melarang warganya datang ke Ukraina demi keamanan. Namun ada perusahaan yang justru menawarkan turis untuk datang ke Ukraina.

Ukraina saat ini sedang berjuang untuk tetap hidup di tengah perang. Kota - kota hancur dibom, warga disana merasakan bahaya bisa datang kapanpun yang tentunya tidak ingin dialami oleh siapapun di dunia ini.

Namun sebuah perusahaan bernama Visit Ukraine justru menawarkan wisata ke Negara tersebut bertema “Kota Berani”.

Visit Ukraine meluncurkan program “Brave Cities”, mengajak turis untuk melihat Ukraina yang hidup di tengah peperangan. Perang Ukraina dan Rusia memang telah terjadi selama 6 bulan sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini.

“Mulailah perjalanan ke Ukraina yang mengagumkan sekarang juga” tulis judul utama di situs web perusahaan tersebut.

Meski banyak Negara yang memperingatkan warganya untuk tidak datang ke Ukraina, Visit Ukraine mengaku tiketnya telah terjual sedikitnya 150 tiket. Mereka menawarkan tur wisata dengan jaminan keamanan ke Ukraina.

Baca Juga : Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2 Jadi Wisata Dadakan, Ternyata Terbengkalai Belasan Tahun!

Siapapun yang mendaftar bisa melihat dan merasakan langsung berjalan diantara puing bangunan, puing bom, bangunan hancur, stadion, katedral, dan beragam perangkat lain yang telah terbakar. Ditambah raungan sirine dan serangan udara. Ranjau darat juga termasuk.

Terlihat mengerikan, namun CEO Visit Ukraine Anton Taraneko mengatakan apa yang ditawarkannya bukanlah “wisata gelap”.

“Ini bukan hanya tentang bom, apa yang terjadi di Ukraina ini juga tentang bagaimana orang belajar untuk hidup bersama dalam perang, saling membantu, ada perubahan nyata, semangat jalan baru” ujarnya.

“Mungkin di seberang jalan dari tempat bom, Anda akan melihat teman-teman makan makanan tradisional yang enak di bistro yang kembali dibuka. Kami senang untuk beberapa saat, tidak hanya hal buruk dan sedih sebagaimana yang terlihat di TV. Hidup terus berjalan dan ada harapan bahwa semua akan membaik” imbuhnya.

Namun, menurut Taraneko memang tidak ada tempat di Ukraina yang 100% aman, meski demikian, pemandu akan selalu membantu dan mendampingi untuk mengurangi bahaya. Tur akan dibuat dalam grup maksimal 10 orang per grup.

Peserta bertemu dengan pemandu di titik yang disediakan dan diberi petunjuk apa yang harus dilakukan jika terjadi situasi kritis misalnya mencari perlindungan jika ada sirine serangan udara berbunyi. Bagaimana, Anda berminat ikut wisata di Ukraina dengan sensi perang?