Banyak Orang FOMO di Konser BLACKPINK, Apa itu FOMO dan Cara Mengatasinya?

Fans BLACKPINK (BLINK) menyebut bahwa penonton yang hadir dalam konser BLACKPINK Jakarta 2023 hanya karena FOMO. Apa itu FOMO? Bagaimana cara mengatasinya?

Banyak Orang FOMO di Konser BLACKPINK, Apa itu FOMO dan Cara Mengatasinya?
Yuk Mengenal Apa Itu FOMO dan Bagaimana Cara Mengatasinya. Gambar : Pexels.com/Dok. Karolina Grabowska

BaperaNews - Memasuki tahun 2023, hampir tiap bulan ada penyelenggaraan konser musik. Salah satunya adalah konser BLACKPINK di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang baru saja digelar, pada Sabtu (11/3) dan Minggu (12/3).

Meski sukses memenuhi GBK, BLINK (fans BLACKPINK) menyebutkan bahwa penonton yang hadir dalam konser BLACKPINK Jakarta 2023 tersebut bukanlah real Blink, namun hanya karena FOMO (Fear of Missing Out) dan ikut-ikutan saja.

Lalu, apa itu FOMO? Banyak yang bilang kalo sindrom ini adalah banyak dialami generasi milenial dan gen z. Lalu, bagaimana cara mengatasi FOMO?

Mengenal FOMO

FOMO atau Fear of Missing Out adalah sindrom yang membuat seseorang merasa takut dan khawatir ketinggalan tren yang sedang ramai terjadi. Fear of missing out pertama kali dikenalkan oleh profesor dari Oxford University, Dr. Andrew K. Przybylski, pada tahun 2013. 

Menurutnya, penyebab utama seseorang mengalami sindrom ini adalah perasaan tidak puas dan tidak bahagia dengan dirinya sendiri. Perasaan rendah diri dan tidak bahagia adalah kontributor utama membuat orang mengalami FOMO.

Baca Juga : Kasus 'Anak Pejabat' Hobi Flexing, Ini Pentingnya Pola Asuh Orang Tua

Cara Mengatasi FOMO

Melansir dari Satupersen, ada beberapa cara mengatasi FOMO agar tetap memiliki self control yang baik.

  1. Fokus pada kelebihanmu

Hal pertama yang perlu kamu sadari adalah bahwa kamu sama seperti orang lain. Kamu juga punya sisi kelam dan sisi bahagia. Bersyukur dan fokus pada apa yang sudah kamu punya bisa meredam rasa iri dan cemas.

Dalam menggunakan media sosial, kamu bisa coba untuk lebih selektif mengikuti dan melihat akun lain. Coba beranikan untuk unfollow mereka yang menurutmu membuat kamu merasa FOMO sehingga timbul cemas jika tidak dilakukan.

  1. Batasi penggunaan media sosial

Kebahagiaan adalah tentang perhatian. Fokus pada yang baik dan Anda akan merasa baik. Syukur itu penting. Bayangkan kehilangan hal-hal yang beruntung Anda miliki di dunia nyata.

  1. Bangun koneksi

Daripada sibuk untuk terus membandingkan diri dengan orang lain secara online, sebaiknya kamu coba untuk melebarkan relasi. 

Dengan bergaul secara real, kamu justru bisa tahu apa yang benar-benar mereka alami dan rasakan. Apa yang mereka alami dibalik sosial medianya. Jadi, kamu bisa pertimbangkan kalau kamu mau merasa iri dengan kehidupan mereka.

  1. Ubah Persepsi

Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa FOMO merupakan salah satu bentuk pemikiran distorsi. Pemikiran distorsi adalah pola pikir irasional yang dapat menyebabkan depresi dan gangguan mental lainnya. 

Contohnya, kamu bisa saja punya pikiran bahwa teman-temanmu membicarakan kekuranganmu ketika mereka berkumpul tanpa kamu.

  1. Menghargai Diri Sendiri

Mengingat FOMO adalah perilaku konsumtif yang membuat kita kerap kali memaksa untuk membeli sesuatu hanya karena hal tersebut tengah banyak dibicarakan atau tengah digandrungi orang-orang. Hal tersebut tentunya sangat mengganggu cash flow bulanan Anda.

Cobalah untuk menghargai diri sendiri, memahami apa yang membuat diri bahagia dengan utuh bukan kesenangan sementara.

Baca Juga : 8 Promo Makanan dan Minuman Maret 2023