Bangladesh Tahan 450 Rohingya Yang Rayakan Lebaran Di Pantai

Bangladesh menahan 450 orang Rohingya yang rayakan Lebaran di pantai pada hari Rabu malam 4 Mei 2022.

Bangladesh Tahan 450 Rohingya Yang Rayakan Lebaran Di Pantai
Ilustrasi Penghuni Rohingya. Gambar : AFP PHOTO / Dok. K M ASAD

BaperaNews - Bangladesh menahan 450 orang Rohingya yang rayakan Lebaran di pantai pada hari Rabu malam 4 Mei 2022. Jubir Bangladesh, Rafiqul Islam mengungkap, penangkapan tersebut dilakukan di sebuah resor wisata terbesar di Cox’s Bazar dimana di lokasi tersebut juga terdapat kamp pengungsi Rohingya namun kelompok Rohingya dilarang keluar dari kamp pengungsian.

Rohingya terlibat di berbagai tindak kejahatan, ini tidak aman untuk turis kami, kami perkuat keamanan kota, ketika turis datang ke Cox’s Bazar di hari Lebaran, kami lakukan patrol untuk menjaga mereka agar tetap aman” ujarnya.

Rafiqul juga menyebut ratusan orang yang ditahan itu nantinya akan dikirim kembali ke kamp pengungsian, sementara itu sejumlah pengungsi yang sudah ditangkap mengeluh dan menyebut kedatangan mereka itu hanya untuk bersenang-senang di hari Lebaran tiba.

“Kami disini untuk bersenang-senang tapi begitu kami datang polisi menangkap kami semua, kami bahkan tidak melakukan kesalahan, kami hanya duduk saja di pantai” ujar salah seorang warga Rohingya bernama Mohammad Ibrahim.

Baca Juga : Kronologi Bentrok Islam Dan Hindu Di India Berujung Penangkapan 97 Warga

Warga Rohingya lain bernama Samjida juga sampaikan hal serupa dimana ia dan keluarganya datang ke pantai dan ditangkap polisi, “saya dan suami saya dijemput polisi, anak-anak saya lapar dan mereka belum makan seharian” tuturnya.

Konsultan HAM untuk PBB, Rezaur Rahman, menilai bahwa kehidupan para pengungsi sangat dibatasi, menurutnya kelompok Rohingya juga punya hak untuk merayakan Lebaran di pantai. “Pemuda Rohingya punya hak untuk mengejar kesenangan mereka di pantai terpanjang di dunia dan di sekitarnya, otoritas Bangladesh seharusnya mencabut pembatasan pergerakan, mengijinkan sekolah dan pasar kembali dibuka serta memberi upaya donor agar pengungsi punya akses untuk mencari mata pencaharian, mendapatkan perawatan kesehatan, pendidikan, dan juga hiburan” ucapnya.

Selama ini, ada sekitar 920.000 pengungsi Rohingya berada di kamp penampungan Cox’s Bazar, mereka sudah terjebak dalam kamp pengungsian tersebut selama sekitar 5 tahun, sebagian besar dari mereka melarikan diri ke Bangladesh ketika terjadi serangan militer di Myanmar pada tahun 2017 lalu dimana sebagian besar warga Myanmar memang benci pada kelompok Rohingya, mereka menganggap Rohingya sebagai imigran yang ilegal padahal Rohingya sudah tinggal dalam waktu sangat lama dan hidup turun temurun di Myanmar. 

Baca Juga : Rusia Ukraina Gencatan Senjata, Volodymir Zelensky Minta PBB Bantu Evakuasi Warga