Apple Rilis Fitur Baru Di iMessage 'Contact Key Verification'

Apple menerapkan fitur baru di iMessage bernama “Contact Key Verification” yang bisa mendeteksi keberadaan penyusup atau jika ada yang memata-matai percakapan.

Apple Rilis Fitur Baru Di iMessage 'Contact Key Verification'
Apple Terapkan Fitur Baru Di iMessage Bernama “Contact Key Verification”. Gambar : Freepik.com

BaperaNews - iOS berulang kali jadi korban spyware seperti Pegasus. Apple kini menambahkan fitur baru di iMessage yang bisa mendeteksi keberadaan penyusup atau jika ada yang memata-matai percakapan.

Fitur baru di iMessage ini bagian dari sistem keamanan baru untuk iCloud dan iOS, cara kerjanya ialah memverifikasi orang yang diajak bicara di layanan tersebut, juga ada opsi mengenkripsi iCloud Backups.

Nama resmi fitur tersebut ialah “Contact Key Verification”. Menurut Apple, fitur baru di iMessage ini cocok untuk orang yang memiliki pekerjaan tertentu yang rawan mendapat ancaman digital, misalnya aktivis, politisi, atau jurnalis. Fitur memastikan percakapan mereka tidak dimata-matai.

Apple menyebut fitur hanya bisa dipakai jika kedua belah pihak yang berkomunikasi mengaktifkan fitur, ketika sudah diaktifkan, secara otomatis akan ada notifikasi jika ada penyusup dari luar.

“Notifikasi akan muncul jika ada pihak yang amat hebat yang bisa menyusup, misalnya penyusup yang mendapat sponsor dari pemerintah, bisa sukses membobol server cloud dan menyusup untuk menguping percakapan terenkripsi” ujarnya dalam pernyataan resmi Jumat (9/12).

Baca Juga : Demi Menghindari PHK, Google Maps Dan Waze Merger Akan Bersatu

Fitur Contact Key Verification juga bisa dipakai untuk mengamankan telepon, dengan membandingkan kunci kontak, memastikan bahwa orang yang ditelepon benar-benar yang dituju, bukan orang lain yang telah memata-matai.

Cara kerja fitur Contact Key Verification sebenarnya bukan hal baru, beragam layanan lain juga menerapkan hal sama untuk membuat pengguna memiliki jalur komunikasi yang aman.

Misalnya untuk memastikan keaslian software yang diunduh ada fitur PGP encryption yang sudah beroperasi sejak tahun 1991. Fitur terbaru Apple tersebut hanya perlu dipakai untuk orang-orang tertentu, yang mungkin perlu untuk merahasiakan percakapannya secara sungguh-sungguh.

Apple sebelumnya mengakui bahwa iMessage pernah jadi target hacker di Negara tertentu untuk bisa disadap percakapannya. Di Indonesia sendiri pernah terjadi, yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mendapat notifikasi dari Apple karena ada pihak yang mengeksploitasi ponselnya menggunakan ForcedEntry buatan NSO Group.

Kabarnya yang melakukan ialah militer Israel. Tidak diketahui apakah mata-mata tersebut sukses atau data apa saja yang berhasil ia curi. Namun yang jelas kasus ini sempat ditulis oleh media Reuters dan kasus ini disebut sebagai serangan spyware terbesar yang pernah ada yang menyerang pemerintah, militer, hingga personil pemerintahan.

Baca Juga : Gardu Tol Ditiadakan, MLFF Bakal Diuji Coba 2023 Mendatang