Antisipasi Badai, Menteri PUPR Minta 241 Bendungan Dikosongkan

Basuki Hadimulyo selaku Menteri PUPR meminta 241 bendungan di indonesia dikosongkan untuk antisipasi badai La Nina yang diperkirakan terjadi saat puncak musim hujan. Berikut informasinya

Antisipasi Badai, Menteri PUPR Minta 241 Bendungan Dikosongkan
Menteri PUPR Basuki Hadimulyo. Gambar : ANTARA FOTO/ Dok. Puspa Perwitasari

BaperaNews - Basuki Hadimulyo Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) minta seluruh bendungan di Indonesia sebanyak 241 bendungan dikosongkan untuk antisipasi badai La Nina yang diperkirakan terjadi saat puncak musim hujan. Bendungan yang dikosongkan bisa menampung debit air lebih tinggi sehingga mencegah air membanjiri perkampungan warga.

“Ada 232 bendungan di Indonesia, juga 9 yang baru dibuat dan sudah bisa digunakan, jadi total ada 241 bendungan besar, itu akan kita kosongkan airnya di titik paling rendah” kata Basuki di acara kunjungan peresmian dan persiapan Bendungan Karalloe Jeneponto Sulawesi Selatan pada hari Senin, 22/11/2021.

Basuki menjelaskan lebih lanjut, pengosongan debit air di ratusan bendungan besar itu bisa mengantisipasi adanya badai La Nina yang diperkirakan terjadi saat puncak musim hujan sekitar akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022.

Badai La Nina sendiri menurut Dwikorita Kepala BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) ialah fenomena rutin global yang biasa terjadi di akhir atau awal tahun dimana lautan dan atmosfer mendingin suhunya. “Ini bukan badai tropis, hanya memberi efek udara lebih dingin dan curah hujan lebih meningkat dari biasanya, bukan angin yang kencang seperti badai tropis” ujar Dwi.

“Jadi saat hujan deras maksimum atau saat puncak musim hujan terjadi, bendungan yang ada bisa menampung seluruh air hujan, banjir akan terkendali dan bendungan tidak jebol. Bendungan juga perlu diperiksa jika ada bagian tanggul yang menipis atau retak, perbaiki!” lanjut Basuki.

Sementara itu Bendungan Karalloe akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Selasa, 23/11/2021 diharap bisa mencegah banjir di kabupaten Jeneponto dan mengurangi debit air yang mengarah ke pemukiman warga sebesar 49%.

“Besok akan kita kosongkan dalam rangka peresmian oleh Bapak Presiden Jokowi. Dari muka sampai titik air terendah mencapai 29 meter kubik, jadi ini bisa mencegah banjir dan mengurangi air banjir sebanyak 49% agar membantu warga Jeneponto terhindar dari bencana banjir” tutup Basuki.