982 Warga Solo Terinfeksi HIV/AIDS, Diduga Dampak Negatif Internet

Sebanyak 982 jiwa dinyatakan terinfeksi virus HIV/AIDS di Kota Solo diduga karena pengaruh dari internet dan diantaranya sudah ada yang meninggal.

982 Warga Solo Terinfeksi HIV/AIDS, Diduga Dampak Negatif Internet
982 warga Solo terinfeksi HIV/AIDS. Gambar : Unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition

BaperaNews - Sebanyak 982 jiwa di Kota Surakarta (Solo) dinyatakan terinfeksi virus HIV/AIDS. Data ini dikutip langsung dari portal resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, dari angka tersebut 158 orang diantaranya sudah meninggal dunia.

Jumlah kasus terinfeksi HIV/AIDS tersebut sudah terhitung sejak tahun 2005 silam. Bahkan terbaru ini, dikabarkan sejumlah remaja di Solo terinfeksi HIV/AIDS. Penularan itu disebabkan oleh dampak negatif dari media sosial atau internet yang menyebabkan pergaulan bebas sehingga terjadi penularan virus tersebut.

Menanggapi hal itu, beberapa agenda pun akan digelar oleh Pemkot Solo sebagai upaya pencegahan seperti sosialisasi atau seminar edukasi mengenai pencegahan HIV/AIDS yang melibatkan perwakilan pramuka dari masing - masing kecamatan.

Selain itu, Pemkot Solo juga akan secara rutin melakukan VCT kepada para pekerja hiburan malam, demi menekan dan mencegah penularan virus HIV/AIDS di Kota Solo.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah satu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Semakin lemah kekebalan tubuh seseorang maka akan semakin mudah terserang virus ini. HIV yang tidak segera ditangani dengan cepat, akan berkembang menjadi AIDS.

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sebuah kondisi dimana HIV sudah pada tahap stadium akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh seseorang tersebut sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

Baca Juga : Amankah Menstrual Cup Digunakan Bersamaan Dengan KB Spiral? Simak Penjelasan Berikut!

Gejala dari HIV/AIDS berbeda-beda dari setiap stadium nya.

1. Stadium Pertama

Gejala HIV awal masih tidak terasa. Pada fase ini disebut sebagai HIV asimtomatik. Fase ini belum masuk kategori AIDS karena belum menunjukkan gejala.

Apabila ada gejala, yang biasanya terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, leher, dan lipatan paha. Penderita Orang Dalam HIV AIDS (ODHA) pada fase ini masih terlihat sehat dan normal.

2. Stadium Kedua

Daya tahan tubuh ODHA pada fase ini mulai menurun. Beberapa gejala juga mulai bermunculan, seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis dan bronkitis, radang telinga dan radang tenggorokan, infeksi jamur pada kuku dan jari-jari, herpes zoster yang timbul kulit berisi air dan terjadi berulang kali selama lima tahun, gatal pada kulit, dermatitis, radang mulut, dan stomatitis (sariawan di ujung bibir).

Baca Juga : Menular Lewat Cairan, Benarkah Bisa Terinfeksi Hepatitis Lewat Ciuman?

Terdapat beberapa penyebab yang bisa menyebabkan masyarakat bisa terkena atau tertular HIV/AIDS. Di Indonesia, penyebaran HIV/AIDS paling banyak disebabkan melalui hubungan seks bebas dan juga bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.

Seseorang yang telah terinfeksi HIV/AIDS bisa berpotensi menularkannya kepada orang lain. Bahkan sejak beberapa minggu setelah terinfeksi. Semua orang bisa berisiko terinfeksi HIV/AIDS.

Seseorang yang telah terinfeksi dan terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa Antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV ini menggandakan diri sel CD4.

Pengobatan ini juga dapat digunakan untuk hamil dalam mencegah penularan HIV ke janin.

Baca Juga : Kebiasaan Sepele Ini Jadi Penyebab Utama Rusaknya Otak