4 Tewas Dalam Penembakan Massal Di Oklahoma, AS Termasuk Pelaku

Tragedi penembakan brutal dengan senjata api kembali terjadi Amerika Serikat, kali ini di Tusla, Oklahoma, AS hingga menewaskan empat orang.

4 Tewas Dalam Penembakan Massal Di Oklahoma, AS Termasuk Pelaku
Penembakan Massal yang menewaskan 4 orang termasuk pelaku di Oklahoma, AS. Gambar : Tulsaworld.com/Ian Maule

BaperaNews - Tragedi penembakan brutal dengan senjata api kembali terjadi Amerika Serikat, kali ini di Tusla, Oklahoma, AS pada hari Rabu 1 Juni 2022, menewaskan empat orang. Pelaku juga turut tewas dalam insiden tersebut.

Polisi sebelumnya merespon laporan dari seorang pria tentang adanya penembakan dengan senjata api di Kantor Dokter Gedung Natalie Medical RS Kampus St Francis, “Sejauh ini kami konfirmasi bahwa pelaku penembakan juga tewas” ujar kepolisian setempat dalam pernyataan resmi di Facebook.

“Polisi masuk ke setiap ruangan di gedung tersebut untuk memeriksa ancaman lebih lanjut” terusnya.

Polisi kemudian melakukan pengamanan dan mengevakuasi korban pada hari Rabu sore. “Ada banyak lantai dengan ratusan ruangan dan ratusan orang di dalamnya, kami memberlakukan insiden ini sebagai sebuah malapetaka” ujar pihak Keamanan, Richard Meulenberg.

Sedangkan Wakil Kepala Polisi Tulsa, Eric Dalgleish menjelaskan bahwa penembakan yang disebabkan oleh pelaku tersebut ia membawa senapan laras panjang dan pistol, menembak RS dengan dua alat senjata api tersebut, dikonfirmasi pula bahwa ada empat orang tewas termasuk pelakunya, dan lebih dari 10 orang luka-luka.

Baca Juga : Hentikan Senjata Api! Justin Trudeau Umumkan RUU Baru Di Kanada

Namun sejauh ini, polisi belum menyampaikan identitas dari pelaku atau penembaknya.

Gubernur Oklahoma, Kevin Stitt mengecam tindakan tersebut sekaligus menyampaikan rasa belasungkawa kepada segenap keluarga korban. “Apa yang terjadi di Tulsa, Oklahoma hari ini ialah tindakan kekerasan dan kebencian yang tak masuk akal, saya berdoa untuk keluarga mereka yang telah kehilangan nyawa dan untuk mereka yang terluka” imbuhnya.

Kevin Stitt juga menyampaikan terima kasih kepada polisi yang telah bertindak cepat atas trragedi penembakan brutal dan melakukan aksi berani dengan merespon cepat pelapor untuk mengatasi situasi mengerikan tersebut.

Presiden AS, Joe Biden belum memberikan pernyataan tentang insiden penembakan ini, namun ia dikonfirmasi sudah mengetahui kejadian tersebut. Gedung putih mengungkap masih memantau situasi yang ada dengan cermat dan sudah menghubungi pejabat di Oklahoma, AS serta lokal lainnya untuk memberikan dukungan.

Kasus penembakan akhir-akhir ini sering terjadi di Amerika Serikat, sedikitnya ada 3.600 kasus penembakan massal di Negara tersebut sejak tahun 2014, para pelaku dan korban yang tewas diantaranya ialah para remaja, sebagaimana yang terjadi sebelumnya di sebuah sekolah dasar, hal ini dianggap berhubungan dengan adanya peredaran senjata api yang bebas di Negara tersebut. Sehingga beberapa orang menggunakannya bukan untuk melindungi diri namun justru untuk menakuti dan melakukan tindak kejahatan.